Senin, 29 April 2013

Catatan Perjalanan Ke Mesir-Israel-Palestina dan Yordania (bag. 2)



Foto grup dengan latar Gereja Nativity, Betlehem. Yang pegang bendera Panorama: Naim (local guide Palestina)

Rupanya saya pernah membuat 'sedikit' catatan perjalanan ke Holyland bersama Panorama Ministry di tahun 2010.  Entah karena sibuk atau apa, catatan itu seperti terlupakan dan mengendap di memori laptop. Pas lagi buka-buka folder pribadi, tersibaklah file ini.  Yah daripada disimpan, mending saya share di blog saja, yang kebetulan sudah cukup lama vakum.  Sukur-sukur bermanfaat.


Selasa 21 Desember 2010 (Hari ke 5): Dead Sea - Yerikho - Qumran - Tiberias
Laut Mati dilihat dari pelataran hotel

Pagi ini kodenya 567 ++. Maksudnya jam 6 diadakan ibadah dulu sebelum sarapan. Di hotel ini kami dapat memesan ruangan khusus untuk beribadah.  Lumayan ada waktu sekitar 1 jam untuk memuji Tuhan dan mendengarkan renungan Firman Tuhan. Thanks buat semua peserta yang bisa ikut walaupun ada yang beberapa yang kesasar mencari ruangan ibadah.  Sarapan cuma sebentar, start jam 7, dan 7.30 sudah check-out.  Kunjungan pertama ke AHAVA, pabrik kosmetik dengan bahan utama mineral dari Laut Mati. Lokasi pabriknya tidak jauh dari Hotel.  AHAVA artinya cantik.  Begitu masuk, kami diberi penjelasan dan juga pemutaran video cara pengolahan dan hasil-hasil produksi dari Laut Mati.  Selesai presentasi, semua peserta diberikan kartu diskon.  Hehehe tambah heboh deh yang belanja. Ada yang borong sabun kecantikan, pelembab, night cream, lotion, buat luluran, dan lain-lain. Ada juga produk untuk pria.
Pak Harryanto mejeng sebentar
Eran, guide lokal Israel di depan toko souvenir Ahava
Setelah puas belanja di Ahava, kami menuju ke kota Jericho untuk melihat Bukit Pencobaan (menurut tradisi pencobaan Yesus yang pertama dan yang kedua terjadi di tempat ini), Mata Air yang disehatkan oleh Nabi Elisa, melihat puing tembok kota Jericho (ketika bangsa Israel berkeliling sambil berdoa dan tembok kota tersebut runtuh).
Me, Pak Ramlan dan Pak Noldy dengan latar Bukit Pencobaan, Yerikho
Tembok kuno Yerikho dalam penelitian arkeologis (secara tradisi dipercaya di tempat ini)
Setelah keluar dari kota Jericho, mengunjungi Qumran, tempat ditemukannya naskah-naskah gulungan Laut Mati.  Setelah makan siang di Qumran, menuju ke Israel bagian utara, yaitu kota Tiberias, di tepi danau Galilea. Sebelum masuk kota Tiberias, kami mampir di Yardenit, tempat pembaptisan resmi di Israel, di mana aliran air sungai Yordan disodet.  Tempat yang resmi dan dipercayai sebenarnya ada di wilayah Yordania, bahkan Paus Yohanes Paulus II, ketika mengunjungi Holyland, sudah mengakuinya juga.  Ada 8 peserta yang mau baptis rededikasi: Bp. Bagwanto, Ernest, Bp. Agus, Bp. Noldy, Bp. Ramlan, Ibu Maudy, Ibu Minarma dan Joshua Tobing.  Yang tak bisa dilupakan dan jadi memori setiap kali membaptis peserta di tahun-tahun berikutnya adalah "dinginnya air sungai tersebut" brrrr minta ampun..begitu kaki nyemplung sudah berasa di siram air es. Walaupun cuma sampai sepinggang turunnya, tapi membaptis 8 orang cukup berasa hampir beku. Belum lagi ada ikan-ikan kecil di sungai ini yang seperti menggigit kaki sehingga berasa geli. Yah dibayangkan saja berapa lama saya di dalam air. 8 orang dikalikan minimal 3 menit.  Walhasil begitu selesai baptisan, saya langsung nongkrong di kamar mandi, di bawah pancuran air hangat hampir 30 menit. Bahkan hingga di dalam bus, saya masih berasa dingin, sampai menggunakan sarung tangan..hehehe

Dari Yardenit, mampir ke pabrik pengasahan berlian terkenal di Israel yaitu Caprice. Kantor pusat Caprice ada di Tel-Aviv, yang di Tiberias merupakan salah satu cabangnya.  Walaupun harga yang ditawarkan luar biasa...namun di tempat ini saya belajar cara menilai sebuah berlian.  Yaitu 4 C: Cut, Color, Clarity dan Carat. Lumayan dapat ilmu baru dan bisa cuci mata dengan melihat-lihat koleksi mereka. Setelah itu baru check in di The Leonardo Hotel.  Hotel ini hotel lama, tetapi masakannya enak dan lumayan cocok di lidah orang Indonesia.  Pas makan malam ada kejutan. Rupanya hari ini Pak Harryanto berulang tahun, dan pihak hotel sudah menyiapkan birthday cake. Langsung deh dinyanyikan lagu Selamat Hari Lahir dan di-medley "potong kuenya" hahaha

Siap menjagal kue Ultahnya
Rabu 22 Desember 2010 (Hari ke 6):Tiberias dan sekitarnya
Pemandangan ke arah Danau Galilea di pagi hari

Kode 678.  Agenda hari ini di Tiberias, pertama mengunjungi Mt. Beatitudes atau Gereja Sabda Bahagia, lokasi ini dipercaya sebagai tempat di mana Yesus mengajar murid-murid-Nya mengenai Ucapan-ucapan Bahagia.  Dan di tempat ini dibangun gereja untuk mengenang peristiwa tersebut.  Taman di gereja ini termasuk yang terindah.  
Gereja Sabda Bahagia

Setelah itu kami terus ke Tabgha (tempat Yesus membuat mukjizat memberi makan 5000 orang dengan 5 roti dan 2 ikan), ke St Peter Prima (tempat Yesus mengutus Petrus untuk menggembalakan domba-dombanya) lalu ke Kapernaum, tempat di mana Yesus sering bermukim di daerah Galilea. 

Tabgha

Gereja St Petrus Prima, di tepi danau Galilea

Sinagoge Putih di Kapernaum
 Setelah dari Kapernaum,  mampir ke toko Abu Samir, untuk belanja buah kurma dalam plastik, minyak zaitun dalam botol besar atau kecil dan kacang tanah yang gede-gede. Toko Abu Samir terkenal dengan harganya yang murah dan buahnya segar.  Dulu katanya, Abu Samir berjualan di dekat Gereja Sabda Bahagia, lalu pindah ke depan rumahnya sendiri.  Hampir semua turis pasti mengunjungi tokonya tersebut. Dari situ ke Nov Ginosar untuk boat riding di danau Galilea.  Di atas danau Galilea, kami diajak untuk bersama-sama mengibarkan bendera Merah Putih sambil menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Saya sempat mikir dari mana mereka mendapat bendera dan rekaman lagu kebangsaan kita tersebut. Mungkin dari para peziarah-peziarah Indonesia yang pertama datang ke Holyland.  Setelah itu ada beberapa peserta yang bersaksi tentang kebaikan dan pertolongan Tuhan, lalu acara joget bersama dengan lagu-lagu populer Israel, seperti Haveneu Shalom Alechem, Hava Nagilla, dll. Tak ketinggalan goyang poco-poco khas Menado..asli!!

Paskibra kita: Pak Noldy dan Pak Jauba
Pak Noldy memimpin goyang poco-poco, di atas perahu di danau Galilea

Setelah puas bernyanyi dan berjoget, perahu kembali ke pantai, peserta menuju bus untuk makan siang di restoran ala Libanon "Tanureen", dengan menu utama ikan Petrus (seperti ikan mujair).  Di sini ditawarkan 2 jenis hidangan utama: Ikan goreng atau Ayam Bakar.  Lebih enak kalo membawa persediaan sambal kecap dalam kemasan sachet. Atau yang membawa sambal terasi botol. Wah lebih maknyus, karena dari cara memasaknya ikannya agak terasa hambar (kurang garam).

Ikan mujair??

Dari sini kami melanjutkan perjalanan ke bukit Tabor, tempat Yesus dimuliakan.  Di sini kami mengadakan ibadah singkat di dalam Chapel Nabi Musa, salah satu tokoh dalam kisah Transfigurasi Yesus. Dari Tabor acara selesai, tiba saatnya kembali ke hotel untuk beristirahat.

Gereja Transfigurasi, Bukit Tabor

Kamis 23 Desember 2010 (Hari ke 7): Tiberias - Kana - Nasaret - Haifa - Tel-Aviv - Yerusalem
Kode 567.  Pagi ini kami akan menuju ke Yerusalem dengan singgah ke kota kecil, Kana, tempat mukjizat Yesus yang pertama, mengubah air menjadi anggur.  Kami mengadakan ibadah peneguhan pernikahan di tempat ini..  Peserta yang datang dengan pasangannya diberikan peneguhan dan mendapat bunga, didoakan juga mereka yang datang tanpa pasangan, single parent dan juga yang masih jomblo.  Suasana ibadah dan doa peneguhan sungguh indah. Banyak suami dan istri yang diberkati dan diteguhkan komitmennya kembali.
  
Bersiap untuk mendoakan pasutri di Gereja Kana
 
Toko Anggur Perjamuan, Kana, masih pagi belum buka
Selesai ibadah, ada satu hal yang tidak boleh dilewatkan. Yaitu berbelanja Anggur Perjamuan dalam kemasan botol.  Tokonya tepat berada di depan Gereja Mukjizat di Kana.  Jam buka dan tutupnya pun mengikuti jam operasionalnya Gereja..hehehe  Ketika kami tiba pagi jam 7.45 belum dibuka. Pas gerbang gereja dibuka, pintu toko pun dibuka sang pemiliknya. Sebelum berbelanja, para peserta berkesempatan untuk icip-icip 1 sloki. Lumayan bikin hangat badan...

Dari Kana, berangkat ke  kota Nazareth, ke gereja Annunciation (Kabar Gembira), tempat Maria mendapat kabar tentang kelahiran Yesus dari malaikat Gabriel.


Mozaik Bunda Maria dari Indonesia, terpampang di dinding Gereja Permaklumatan, Nazareth
Dari kota Nazareth rombongan menuju ke gereja Stella Marris di bukit Karmel, yang berada di kota pelabuhan terbesar ke 3 di Israel, Haifa.  Dan untuk makan siang, mampir di ibukota Israel sebelum menuju Yerusalem, yaitu Tel-Aviv.  Dari Haifa ke Tel-Aviv waktu tempuhnya sekitar 45 menit, sambil menyusuri pantai Laut Tengah yang indah untuk dipandang.
@ Tel-Aviv dengan latar Laut Tengah

Di Tel-Aviv kami masuk restoran Chinese yang maknyus. Tanpa basa-basi kami langsung menyikat habis segala sesuatu yang disajikan..berhubungan sudah lapar beratsz.  Langsung dari situ kita menuju ke kota Yerusalem.  Masuk kota Yerusalem, kita mengarah ke Garden Tomb/Golgota (Taman Makam Yesus versi Protestan).  Di Garden Tomb peserta diberikan penjelasan oleh pengelola tempat ini, mengapa tempat ini dipercaya sebagai Golgota dan berbeda dengan versi Katolik.  Di sini juga diadakan ibadah Perjamuan Kudus. 

Ibadah Perjamuan Kudus di Garden Tomb

Setelah Perjamuan Kudus, baru kami check in di Ramada Hotel.  Di Hotel rupanya rombongan kami disambut oleh Pimpinan agen di Israel yaitu dari Taylor Made Tours, mereka memberikan Sertifikat dan Pin yang menegaskan bahwa kami berhak menyandang gelar “JP” (Jerusalem Pilgrime). JP bisa diletakkan di belakang nama lengkap masing-masing peserta. (Wah mesti cetak name card baru nih..hehe)

Jumat 24 Desember 2010 (Hari ke 8): Yerusalem - Betlehem - Yerusalem
Dome of The Rock dilihat dari Bukit Zaitun
Kode 678. Pagi-pagi dari hotel kami menuju ke Bukit Zaitun. Kunjungan dimulai dengan Kapel Kenaikan Tuhan Yesus (Ascension), trus ke Pater Noster (Gereja Doa Bapa Kami), mengambil foto grup dengan panorama kota Yerusalem, berjalan turun mengikuti rute Jalan Minggu Palma, ke Gereja Yesus Menangis (Dominus Flevit), dan berakhir di Taman Getsemani (Gereja Segala Bangsa).  

Chapel Kenaikan Yesus ke Surga, Bukit Zaitun

Gereja Pater Noster (Doa Bapa Kami)
Gereja Dominus Flevit (Yesus Menangisi kota Yerusalem)


Pohon Zaitun yang katanya berumur 2000 tahun di Taman Getsemani, tempat Yesus ditangkap.

Dari sini kami lanjut masuk ke kota Betlehem untuk makan siang. Kota Betlehem jaraknya dekat dengan Yerusalem, seperti dari Senen ke Kelapa Gading.  Dari situ kita menuju ke Gereja Kelahiran Yesus (Nativity Church).  Suasana kota Betlehem, yang berada di bawah otoritas Palestina, sangat meriah.  Ada pawai dan penuh dengan aksesoris natal di sana sini.  Drum band dengan personil masih belia, memenuhi jalan raya, yang untuk sementara ditutup dan dijaga pihak keamanan, berhubung juga Presiden dan PM Palestina akan mengikuti ibadah malam natal di Betlehem. 


bersama pemuda2x Palestina dalam Pawai Natal, Betlehem, Tepi Barat
Santa Claus-nya cuakep lho!! hehehe


Dari Nativity Church, kami menuju toko Souvenir Three Arches untuk belanja oleh-oleh. Toko ini dikelola oleh orang Kristen Palestina dan mereka memakai keuntungannya untuk membantu sesama anak-anak Tuhan di Betlehem, berhubung kehidupan di Tepi Barat yang cukup sulit karena blokade dari pemerintahan Israel.  Karena harga-harganya cukup murah, biasanya semua peserta menunjukkan karunia belanjanya di sini..hehehe 

Jam 17.00 kami segera menuju padang gembala (tempat gembala-gembala diberi kabar natal oleh malaikat).  Di sinilah tempat kami mengadakan ibadah pada malam Natal. Dengan tempat yang sederhana, tanpa dinding pastinya, sehingga menikmati terpaan angin malam yang dingin, kami menikmati ibadah Natal yang sederhana namun syahdu. Sangat berkesan sekali merayakan Natal di tempatnya langsung, bercampur haru karena terpisah dengan keluarga tercinta di rumah.

Candle Light di Malam Natal, Sheperd Fields, Betlehem
Sebelum kembali ke hotel, kami makan malam dulu di Betlehem, dengan menu masakan lokal. Menunya di malam Natal adalah Sate Kebab dengan pilihan daging Domba, Ayam dan Kambing. Weleh-weleh..porsinya jumbo, belum lagi ditambah dengan salad lokal..  Jujur saya hanya bisa makan 1 tusuk sate ayam saja.

Sate Kebab
(bersambung)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar