Kamis, 28 Oktober 2010

Striptease: Senjata Ampuh Wanita

Film Striptease dibintangi Demi Moore
Koran Bola bertanggal 30 September menurunkan artikel tentang seorang fans sejati klub Serie A Napoli yang bernama Fransesca Fioretti (23). Model seksi Italia ini musim lalu pernah berjanji akan melakukan aksi striptease jika Napoli berhasil lolos ke Liga Champion. Namun klub yang pernah juara di akhir 80-an semasa diperkuat Maradona itu akhirnya cuma finis di luar peringkat 4 besar yang merupakan syarat untuk lolos. Fioretti pun batal melakukan aksinya. Tapi ia tidak berhenti untuk memotivasi klub kesayangannya dengan menawarkannya lagi. Memang ia tifosa sejati.


Sebenarnya apa sih yang dimaksud dengan striptease? Striptease adalah sejenis tarian eksotis dan erotis, di mana sang penari bergoyang bagai cacing kena garam.  Menggeliat, berlenggak-lenggok sembari melepaskan busananya satu persatu, hingga tinggal CD doang.  Bahkan di beberapa tempat tertentu, penarinya tinggal berbalutkan kulit saja, macam ular ganti kulit.  Suatu jenis tarian yang aneh menurut saya namun tidak begitu aneh bila dibanding goyang ”ngebor” Inul, Trio Macan atau goyang dombret ala sebuah kabupaten di Jawa Barat. Semuanya berlindung di balik jargon "produk seni," untuk menghindari cap pornoaksi. 

Tarian ini bisa bisa dikatakan tarian purba karena akarnya dapat ditelusuri hingga beberapa abad sebelum masehi.  Sebenarnya hal yang lebih mengejutkan bagi saya adalah beberapa ahli mengklaim bahwa striptease (tarian erotis) tersirat di dalam Kitab Suci.  Mereka menunjuk kepada tarian putri dari Herodias yang tampil di hadapan Herodes dan tamu-tamunya.  Tarian itu mirip dengan striptease, karena dikatakan dalam ayat itu, Herodes dan tamu-tamunya sangat menyukainya.  Bahkan Herodes bersumpah untuk memberikan apa saja yang dimaui gadis itu.  Karena gadis itu sudah dihasut oleh ibunya, maka ia meminta kepala Yohanes Pembaptis.  Herodes yang semula enggan untuk membunuh Yohanes Pembaptis, berhubung sudah bersumpah, akhirnya memenggal kepala sang pembaptis tersebut.  Bisa saudara bayangkan sendiri bagaimana dahsyatnya efek tarian tersebut.

Matahari (H21) Agen mata-mata
Saat ini Koran Kompas sedang menurunkan cerita bersambung, berjudul Matahari yang ditulis oleh Remy Silado.  Ceritanya, ketika terjadi Perang Dunia I, Jerman dan Perancis yang saling berperang, menggunakan agent mata-mata (intelijen).  Salah satu yang terkenal adalah Matahari (H21).  Matahari adalah wanita Belanda, yang katanya memiliki darah keturunan Indonesia.  Profesi Matahari adalah penari erotis (striptease) dan menggunakan daya tarik seks untuk berbagai tujuan yang menguntungkan.  Dia tidur dengan jenderal-jenderal dari kedua pihak, mengambil informasi/rahasia peperangan ketika mereka bergelut di tempat tidur, mengirim info tersebut kepada pihak yang membutuhkan dan menerima imbalan.  Matahari menjadi double agent, baik bagi Jerman maupun Perancis.  Bayangkan berapa besar kerugian yang diderita kedua pihak karena masalah striptease dan pelayanan plus-plus yang diberikan Matahari.  Namun akhirnya, Matahari ketahuan menjadi agen ganda dan dihukum mati dengan cara ditembak oleh pihak Perancis.

Dari 3 kasus di atas, kita bisa melihat bahwa striptease bisa menjadi senjata ampuh wanita di dalam meraih keinginannya.  Memang untuk kasus sepakbola agak sulit karena harus bisa memotivasi satu kesebelasan (kelompok besar). Tetapi untuk beberapa pria secara pribadi, tarian itu efektif menaklukkan keteguhan dan kekerasan hati laki-laki.  Dengan goyangan lembut bin semlohai, kumis tebal nan sangar lambang kegagahan adam, menjadi layu dan kisut.  Tak tersisa lagi sengat kegarangannya.

Memang pria-pria lemah di matanya, tidak bisa melihat ”barang bagus.”  Untuk  itu perlu kacamata iman yang lebih tebal dari kacamata min 10.  Semoga mata dan hati kita tidak belek’an karena melihat tarian kurang sandang tersebut dan terjebak dalam perangkap-perangkap dosa lainnya.  Dan semoga kebudayaan kita juga lebih beradab.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar