Senin, 16 Agustus 2010

Salam Perkenalan

With APT Founder Rev. Andrew Taylor
Nama saya singkat saja Johannes Leiwakabessy, biasa di panggil Yoke. Kalo menurut orang-orang yg mengenal saya, nama Yoke itu bermakna ganda. Bisa untuk laki-laki dan perempuan. Kebetulan saya punya saudara yang bernama tante Yoke. Tapi saya asli laki-laki 99%, kalo ragu utk menyebut 100% (berhubung setiap pria ada hormon wanita di dalam dirinya, sama seperti wanita jg ada hormon pria di dalam tubuhnya).
Oleh karena itu sebagai alternatif, mereka memanggil saya "John" (waktu kuliah di Malang dulu, ada dosen yg memanggil pake nama itu) dan yg lebih sering adalah "Annes atau Nes" seperti kebiasaan orang-orang Indonesia Timur.



Rutinitas selama ini adalah mengajar di sebuah Akademi Teologi di Batutulis, Pecenongan. Akademi ini berorientasi mendidik dan mempersiapkan calon-calon Pendeta untuk masuk dalam pelayanan. Di akhir pekan bila tidak ada kegiatan berkhotbah di tempat lain, berbakti di Gereja Sidang Jemaat Allah di Bekasi.

Menikah tahun 2005, dengan gadis asal Boyolali dan dikaruniai seorang putra yg sekarang sudah masuk TK. Istri saya bekerja di sebuah Renungan Harian yg berskala nasional.

Seperti pasutri muda lainnya, kami berdua bekerja untuk mencukupi kebutuhan hidup dan mempunyai cita-cita yang tidak muluk-muluk amat. Cukup pangan, sandang dan papan, sudah puji Tuhan. Syukur kami diberi kesempatan untuk kredit rumah type 36 di daerah Tridaya Tambun, dan sudah jalan 3 tahun. Memang masih 7 tahun lagi, namun kami mengalir saja, toh sudah dibukakan jalan oleh-Nya (mengingat masih banyak keluarga-keluarga lain yg belum berkesempatan untuk punya rumah).

Itu juga yg membuat kami sepakat dengan BKKBN, untuk tidak punya anak banyak. Memang ada suara-suara yg mendorong untuk menambah lagi, namun sudah jadi tekad kami untuk bisa membesarkan anak dgn sebaik-baiknya. Istilahnya buat apa nambah anak tapi ngga bisa kasih susunya. Apalagi dengan situasi saat ini, di mana biaya pendidikan tidak ada yang murah (beda dgn janji kampanye Pemilu dulu), istri saya sudah ngeri membayangkan berapa besar biaya untuk menyekolahkan anak nanti. Yah wajar, kekuatiran seorang istri.

Kerinduan saya dan istri saat ini adalah untuk mengembangkan usaha sendiri (entah apa..masih didiskusikan di kamar) supaya kami tidak melulu diikat oleh peraturan jam kantor. Kami ingin bebas financial sehingga bisa melakukan pelayanan/hal lain yg lebih efektif, seperti meluangkan waktu dgn anak lebih banyak. Hingga saat ini, anak saya efektif menghabiskan waktu lebih banyak dengan pembantu daripada dengan ortunya.
Dan saya yg bercita-cita jadi penulis buku (sejarah, pendidikan, asmara, dunia gaib, kuliner, atau apa saja), tentu susah meluangkan waktu untuk semedi, menggodok bahan-bahan yg ada di kepala saya, bila disita waktunya untuk bekerja dan berkendaraan.

Selama ini kami harus berangkat kerja jam 5 pagi, dan sampai di rumah jam 6.30 malam. Total PP (rumah-kantor-rumah)3-3,5 jam di atas jok Suzuki Smash yg sudah tipis itu. Tenaga kami habis di jalan, dan jujur saya rasakan sebagai pengendara sepeda motor, bukan saja fisik saja yg dikuras, tetapi emosi/psikis jg babak belur dihajar kemacetan & tindak tanduk pengendara moda lainnya. Sempat pengin banget punya mobil, namun bila berjumpa dengan kemacetan dan memandang pengendara mobil yg mirip orang stress, sirnalah mimpi itu, selain duit juga yang belum setuju.

Akhirnya tensi pertemuan orang tua dan anak tidak bermutu (bayangkan: berangkat kerja anak masih tidur; pulang kerja, maksimal ada waktu 2 jam utk haha-hihi, karena sudah ngantuk bratzz). Yang ada sudah lelah, ingin cepat mandi, tidur dan mimpi semoga besok hari Sabtu (hari kemerdekaan khusus keluarga kami). Tidak lupa sebelum tidur makan dulu, itu yg membuat badan ini cepat melaaarrrr.

Namun sekali lagi syukur kepada Sang Hyang, yg berkenan memberikan kesempatan untuk saya bisa berumahtangga, bekerja dan beribadah. Bagi Dialah hormat, keagungan dan kemuliaan selama-lamanya.

1 komentar:

  1. Profil hidup yang luar biasa! Di padukan dengan cara penulisan yang kocak, menandakan orang yang jenius dan punya suatu pemikiran dalam yang menulis di blog ini.... :)

    BalasHapus